Dengan alasan dan pertimbangan masing-masing, trend ganti
logo mulai mewabah di kalangan perusahaan di Indonesia, baik swasta maupun
perusahaan milik Negara. Sebut saja Indosat, Excelcomindo, BII, Bank BNI, Bank
Danamon, Bulog, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Global TV, TPI, Bursa Efek
Indonesia paska merger BEJ dan BES, Pertamina, dan terakhir BanK Mandiri. Biaya
yang dialokasikan untuk penggantian logo ini ternyata tidak kecil bahkan
mencapai milyaran rupiah. Apa yang melatarbelakangi penggantian logo mereka?
Marketing Research Indonesia (MRI) pernah mengukur pengaruh
logo pada persepsi masyarakat. Survei MRI 2004 meneliti pengaruh perubahan logo
bank kepada nasabah. Survei dilakukan terhadap 623 nasabah kelas A+ di Jakarta,
Surabaya, dan Medan. Hasilnya, tingkat pengenalan tertinggi pada BNI. Sedangkan
perubahan logo BII paling kurang diketahui oleh nasabah. Salah satu alasannya,
perubahan logo BNI terbilang baru saat survei dilakukan.
Mandiri
Mulai Januari 2008 Bank Mandiri mengganti logo lama yang
sudah 10 tahun lebih digunakan . Penggantian logo itu merupakan bagian dari
upaya Bank Mandiri memperbaiki kinerja untuk menuju predikat regional
champion
bank. Perubahan pada logo Bank Mandiri, yaitu penghilangan kata “bank”,
sehingga hanya kata “Mandiri” yang ditulis dengan huruf kecil, penggunaan warna
dasar biru dan kuning, dengan dihiasi gelombang emas cair. “Kata ’bank’
dihilangkan sesuai dengan arahan BI bahwa kini perbankan dapat mengeluarkan
produk-produk non perbankan seperti saham, obligasi, serta dapat memiliki anak
usaha non perbankan.Warna biru memberikan rasa nyaman yang menyiratkan
kepercayaan dan kesetiaan, sedangkan gelombang emas cair merupakan kekayaan
finansial di Asia dan kelincahan bank tersebut.
Konsultan yang digunakan dalam proses tersebut adalah Brand
Union, perusahaan konsultan multinasional yang juga membuat logo Credit Suisse,
lembaga pembiayaan internasional.
Konsultan yang menangani transformasi logo ini uga pernah
terlibat dengan bank-bank besar internasional seperti Standard Chartered Bank
dan Citibank. Logo lama yang telah digunakan selama sembilan tahun dianggap
kurang menonjol dan kalah bersaing dari bank-bank lainnya, meskipun selalu
menjadi nomor satu dari sisi aset dan kapitalisasi pasar, serta pelayanan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menghabiskan sekitar Rp15
miliar untuk mengganti logo perusahaan sebagai bagian dari proses transformasi
bank nasional terbesar di Indonesia.“Itu merupakan biaya konsultan hingga biaya
pemaparan logo baru ke media, baik TV, radio, majalah. Sedangkan sejak
peluncuran hingga selesai proses ’brand transformation’ itu lain lagi. Bank
Mandiri akan melakukan hal itu secara bertahap selama 3 tahun, termasuk
pergantian nama pada seluruh aplikasi produk dan pergantian alat-alat, agar
tidak menimbulkan biaya yang besar. Pada saat diluncurkan pada Januari tidak
semua cabang langsung bertransisi. Pada tahun ini hanya di 140 kantor, termasuk
28 kantor ’hub’ dan cabang-cabang utama.
Dengan transformasi logo untuk melengkapi transformasi
prilaku dan budaya seluruh insan bank beraset sekitar Rp 27 triliun itu,
harapan mereka untuk menjadi “Regional Champion Bank” di Asia akan dapat
terwujud.
PERTAMINA
Akhir tahun 2005, pada hari ulang tahunnya, Pertamina
mengganti logonya yang telah setia 35 tahun digunakan dalam berkiprah di bisnis
perminyakan di Indonesia. Logo lama bergambar dua kuda laut memeluk bintang
kuning diganti dengan simbol baru berbentuk huruf P. Soal makna, keduanya
sama-sama hebat. Pada logo lama yang sudah berumur 35 tahun, bintang digambarkan
sebagai kekuatan dalam melaksanakan tugas nasional. Sedangkan kuda laut berarti
fosil minyak yang mengandung daya ekonomi besar. Karena sudah begitu terkenal,
sampai-sampai Pertamina sering disebut BUMN ''kuda laut''. Logo lama bergambar
dua kuda laut memeluk bintang kuning diganti dengan simbol baru berbentuk huruf
P.
Sementara pada logo baru, huruf P-nya lancip bagaikan panah.
''Artinya, kita akan melesat ke depan menjadi perusahaan dunia,'' kata Abadi
Purnomo, Kepala Hubungan Masyarakat Pertamina. Huruf P yang terdiri dari tiga
potongan bidang itu punya tiga warna. Warna biru melambangkan andal, dapat
dipercaya, dan bertanggung jawab. Hijau artinya berwawasan lingkungan.
Sedangkan merah melambangkan keuletan, ketegasan, dan keberanian menghadapi kesulitan.
''Warna yang dipilih juga warna trendi karena bukan warna dasar,'' katanya.
Untuk membuat logo baru, Pertamina mengeluarkan US$ 225.000
untuk 30 aplikasi. Mulai desain logo kantor pusat, surat, map, kartu nama,
stasiun pengisian bahan bakar, hingga truk pengangkut bensin. Pertamina mengaku
tidak mengeluarkan biaya khusus untuk sosialisasi logo baru, baik ke kalangan
internal maupun eksternal. ''Sosialisasi eksternal bersamaan dengan iklan
produk,'' kata Abadi Purnomo. Perubahan logo ini diharapkan dapat memacu
kinerja, sehingga pendapatan Pertamina bisa naik 30% pada 2006. Logo dibuat
oleh Landor, perusahaan di San Francisco, Amerika. Landor sudah berpengalaman
60 tahun lebih. Perusahaan ini juga mengubah beberapa logo perusahaan dalam
negeri, seperti BNI dan Indosat.
BNI
21 Juli 2004, BNI meluncurkan logo barunya dengan
menghilangkan simbol perahu layar. "Tampilan logo baru membuat kita lebih
percaya diri," ujar Sigit Pramono, Dirut BNI. Sejak diterpa mega-skandal
pembobolan bank Rp 1,7 trilyun, citra BNI di masyarakat melorot.
Sigit, yang juga pernah mengubah logo BII, merasa perlu
mengganti lambang BNI. "Simbolisasi merupakan perubahan yang
kasatmata," kata alumnus Universitas Diponegoro, Semarang, itu. Ada 33
item BNI yang dirancang ulang, termasuk tampilan kartu ATM, backdrop, tampilan
iklan, tampilan kop surat, formulir, hingga kartu nama. Biaya totalnya US$
280.000 atau sekitar 2,7 Milyar rupiah.
Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk
menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis,
serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut
merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI”
yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI.
Arti logo
Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk
mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih
modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang
orisinal dan unik. Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus
mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini,
angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk
menggambarkan BNI baru yang modern.
Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan
warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang
digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih
stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan
citra lebih percaya diri dan segar. Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan
yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat
identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar
perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern
Produsen Logo
Pekerjaan pembuatan logo baik logo identitas perusahaan
maupun logo produk dapat dilakukan oleh semua pelaku usaha yang mempunyai
keahlian di bidang desain grafis. ”Pekerjaan ini tidak terbatas hanya pada
perusahaan branding consultant, perusahaan advertising, perusahaan desain
grafis dan perusahaan strategic marketing saja,” katanya.
Beberapa branding consultant internasional yang melakukan
kegiatan di Indonesia antara lain Landor, Interbrand, Brandz Group. Selain
perusahaan tersebut ada beberapa perusahaan branding consultant lokal antara
lain BD+A, Nuege, Inkara dan Maki-Maki yang memiliki klien antara lain Bank
Permata, Aqua, Ades dan Astra Graphia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar